Langsung ke konten utama

Isu Stunting di Indonesia pada Tahun 2024

Stunting merupakan masalah kesehatan utama yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia pada tahun 2024. Stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan, berdampak signifikan terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak. Data terbaru dari beberapa jurnal dan buku terbitan tahun 2023–2024 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, meskipun pemerintah telah menetapkan target penurunan menjadi 14% pada 2024. Upaya penanggulangan stunting telah menjadi prioritas nasional, namun berbagai kendala masih dihadapi, terutama dalam aspek kesadaran masyarakat, akses terhadap gizi yang memadai, dan layanan kesehatan yang berkualitas. Menurut laporan dalam jurnal Public Health Review (2023), salah satu penyebab utama stunting di Indonesia adalah rendahnya kualitas gizi ibu selama kehamilan dan kurangnya akses pada layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil. Faktor ekonomi dan sosial, seperti kemis...

pembelajaran terpadu model fragmented



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………..………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah………………………………………………….
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………………
1.3  Tujuan Penulisan ………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian Fragmented…………………………………………………..
            2.2 Implementasi Model Pembelajaran Fragmented……………………….
            2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Fragmented………
            2.4 Cara Penerapan Model Pembelajaran Fragmented……………………
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA







KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah IPS terpadu tentang model pembelajaran fragmanted.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah model fragmented bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Bandar lampung,30 agustus 2019


Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan.
Menurut Johnson dalam Trianto (2010, hlm. 51untuk mengetahui kualitas model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk mengacu pada apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu mampu meningkatkan kemampuan siswa sesuai standar kemampuan atau kompetensi yang ditentukan.
Untuk mencapai hal tersebut perlu diupayakan suatu pembelajaran yang bermakna melalui pembelajaran terpadu. Dimana pembelajaran terpadu membuat peserta didik memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
Melalui model pembelajaran fragmented diharapkan peserta didik bisa mendapatkan aspek proses dan produk yang sudah ditentukan. Dimana pengertian model pembelajaran fragmentend yaitu model pembelajaran yang di dalamnya terdapat penyusunan kurikulum tradisional berdasarkan ilmu-ilmu yang berbeda dan terpisah. Pembelajaran yang dilaksanakan secara terpisah yaitu hanya fokus pada satu disiplin mata pelajaran.
Model fragmented adalah penyusunan kurikulum tradisional berdasarkan ilmu – ilmu yang berbeda dan terpisah. Dalam kurikulum standar, mata pelajaran diajarkan secara terpisah, dengan tidak ada usaha untuk menghubungkan atau mengintegrasikannya. Setiap mata pelajaran dipandang sebagai satu kesatuan yang murni, baik dalam kelompok disiplin ilmunya maupun pada disiplin ilmunya sendiri. Pembelajaran yang dilaksanakan secara terpisah yaitu hanya terfokus pada satu disiplin mata pelajaran.Bentuk aplikasi model fragmented bisa ditemukan dalam kurikulum KTSP, dimana pembagian ilmu pengetahuan terpilah dan berbeda pada mata pelajaran yang saling berdiri sendiri, tidak dihubungkan melalui tema.

1.2  Rumusan Masalah
1.Apa pengertian model pembelajaran fragmented ?
2. Apa manfaat model fragmented?
3.apa saja kelebihan dan kekurangan kurikulum fragmented?
4.bagaimana cara penerapan model pembelajaran fragmented?

1.3  Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas IPS terpadu dan tujuan lainnya adalah :

1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model pembelajaran fragmented
2.Untuk mengetahui manfaat dari model pembelajaran fragmented
3.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran fragmented
4.untuk mengetahui cara penerapan model pembelajaran fragmented


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Freagmanted
Kurikulum model fragmented disebut juga kurikulum mata pelajaran terpisah (Separated Subject Curriculum). Separate-subject curriculum merupakan kurikulum yang bahan pelajarannya disajikan dalam subject atau matapelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain.
Model fragmented (terpisah) merupakan suatu pendekatan belajar mengajar suatu mata pelajaran yang utuh tanpa mengaitkan dengan mata pelajaran lain. Seperti sebuah periskop, memandang satu arah, fokus pada setiap mata pelajaran.Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan makna/isi dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya(Fogarty, 1991: 4). Kurikulum ini dipahami sebagai kurikulum matapelajaran yang terpisah satu sama lainnya (separated subject curriculum) dimana mata pelajaran tersebut terpisah-pisah  dan kurang mempunyai keterkaitan dengan mata pelajaran lainnya (Abdullah, 2007:142).
Model fragmented merupakan pengaturan kurikulum tradisional yang menentukan disiplin ilmu yang terpisah dan berbeda. Artinya model ini memisahkan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain baik waktu, pelaksaan pembelajaran meskipun pelajaran tersebut masih dalam inter disiplin ilmu. Biasanya, dalam bidang akademik utama seperti matematika, sains, seni bahasa dan ilmu sosial. Seni rupa dan seni tari mengambil subjek yang tersisa dari seni, musik dan pendidikan jasmani yang sering dianggap “soft subjects” bila dibandingkan dengan “hard core” bidang akademik. Pengelompokan lain menggunakan kategori disiplin ilmu humaniora, sains, seni tari, dan seni rupa. Dalam standar kurikulum, area subyek ini diajarkan dalam isolasi, dengan tidak berusaha untuk menghubungkan atau mengintegrasikan mereka. Masing-masing dilihat sebagai entitas murni dalam dan dari dirinya sendiri. Meskipun mungkin ada tumpang tindih baik dalam ilmu-ilmu fisika dan kimia, hubungan antara keduanya secara implisit, tidak secara eksplisit, melalui pendekatan kurikulum.
Model penggalan (fragmented) adalah model pembelajaran konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya. Setiap mata pelajaran berlangsung terpisah dengan pengorganisasian dan cara mengajar yang berbeda dari setiap guru.Pembelajaran fragmented sebagai suatu pendekatan belajar mengajar suatu mata pelajaran yang utuh tanpa mengkaitkan mata pelajaran satu dengan yang lainnya (Fogarty,1991). Bila seorang guru kelas SD mengajar mata pelajaran matematika maka konsep pada pelajaran matematika diajarkan utuh kepada siswanya tanpa melihat atau mempertimbangkan dengan konsep yang ada pada mata pelajaran IPA atau bahasa Indonesia. Jadi dalam pembelajaran fragmented setiap mata pelajaran dirancang secara terpisah-pisah dan tidak ada usaha untuk mengkaitkan di antara mata pelajaran tersebut. Oleh Fogarty pembelajaran fragmented disimbolkan dengan sebuah periskop yang artinya memandang satu arah, fokus yang sempit untuk setiap mata pelajaran. Contohnya di Kelas 3 SD semester I, guru akan mengajar IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Matematika dengan pokok bahasan yang sudah tercantum secara berurutan dalam kurikulum tanpa melihat keterpaduan dari setiap konsep.
A.    Terlihat seperti apa Model Pembelajaran fragmented
Di sekolah dasar atau di SMP, masing-masing kedisiplinan yang di ajarkan oleh guru-guru yang berbeda di lokasi yang berbeda di seluruh bangunan dengan siswa bergerak ke ruangan yang berbeda.Jadwal menunjukkan perbedaan slot waktu untuk matematika, IPA atau bahasa. Jarang dari dua bidang saling berkolerasi. Isolasi dari materi masih standar yang terkandung dalam ruang kelas.Dalam prakteknya model ini bisa terlihat dari cara guru mengajar dikelas yang mengelompokkan atau memisahkan pelajaran satu dengan yang lain.
B.     Terdengar seperti apa Model Pembelajaran Fragmented
Siswa sekolah dasar menjelaskan kurikulum fragmen seperti vaksinasi : “matematika itu bukan IPA, IPA itu bukan Bahasa Inggris, Bahasa Inggris itu bukan sejarah. Sebuah materi adalah sesuatu yang kamu ambil sekali saja dan tidak perlu mengambil lagi. Itu seperti mendapatkan vaksinasi : saya telah mendapatkan aljabar. Saya selesai dengan itu.”Siswa akan diminta untuk melakukan uji kinerja mulai dari matematika sampai pendidikan jasmani. Siswa akan melakukan pekerjaan rumah yang setiap subyek akan dibuat menjadi umum. Dalam rangka mengatasi pekerjaan siswa, siswa akan memilih antara fokus pada satu atau dua mata pelajaran yang mereka nikmati dan mahir di dalamnya, dan melakukan keperluan minimum untuk paham pada setiap subyek. Kita bertanya-tanya, “apa siswa belajar dalam keadaan ini?” dan apakah kebutuhan dari sistem didahulukan diatas kebutuhan siswa?”
2.2 Implementasi Model Pembelajaran Fragmented
Model fragmented ini akan berguna apabila diterapkan pada sekolah dasar yang siswanya memiliki berbagai macam karakter yang berbeda dengan berbagai macam bidang ilmu yang ada yang nantinya siswa akan didorong untuk memilih jurusan yang paling mereka sukai. Dan model ini sangat bermanfaat pada tingkat menengah atas dan universitas di mana masing-masing siswa akan kita dorong untuk menentukan dan mengkhususkan bidang keahlian yeng meraka miliki melalui serangkaian aktivitas seperti monitoring, pelatihan, serta kerja sama belajar. Selain itu model ini juga sangat bermanfaat untuk guru yang ingin lebih spesifik dalam keahliannya di bidang ilmu tertentu dan menggembangkan kurikulum yang ada dalam proses pembelajaran di kelas. Manfaat model fragmented ini diantaranya:
1.    Menjaga agar suatu mata pelajaran terjaga keaslian dan kemurniannya, tidak tercampuri oleh mata pelajaran yang lainnya.
2.    Menyiapkan seorang guru yang betul-betul ahli dalam di bidang mata pelajaran yang ia ajarkan dan mampu mengajarkan, menggali, dan memahami materi secara luas dan mendalam.
3.    Memberikan kenyamanan bagi seluruh peserta didik. Artinya guru akan ditempatkan sebagai seorang sumber belajar, sebagai siswa sebagai pencari ilmu yang berbeda.
4.    Dengan bantuan guru siswa akan banyak mendapatkan manfaat dari model Fragmented ini.

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Model Fembelajaran Fragmented

Kelebihan Kurikulum Model Fragmented
Keuntungan yang diperoleh dalam pelaksanaan kurikulum model fragmented adalah esensi dari masing-masing ilmu dapat disampaikan secara murni. Selain itu,  guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya (Fogarty, 1991: 5). Oleh karenanya, guru mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang diprioritaskan dalam setiap pengajaran.
Selain keuntungan di atas, kurikulum model fragmented atau kurikulum separated subject juga memiliki keuntungan-keuntungan yang lainnya diantara lain adalah sebagai berikut.
  1. Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis. Tiap mata pelajaran mengandung sistematik tertentu.
  2. Organisasi kurikulum fragmented sederhana, mudah, direncanakan, dan dilaksanakan karena perubahan satu mata pelajaran tidak berpengaruh pada mata pelajaran lainnya.
  3. Kurikulum fragmented mudah dinilai. Kurikulum fragmented bertujuan untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan, pengertian, dan kecakapan-kecakapantertentu yang mudah dinilai dengan ujian atau tes. Adakalanya bahan pelajaran ditentukan dengan menetapkan buku-buku pelajaran yang harus dikuasai untuk suatu daerah, bahkan untuk seluruh negara, sehingga dapat diadakan ujian umum yang uniform di seluruh negara.
  4. Kurikulum fragmented  juga dipakai di perguruan tinggi. Jenjang pendidikan tertinggi adalah perguruan tinggi. Setiap perguruan tinggi menggunakan organisasi kurikulum yang bersifat mata pelajaran yang terpisah-pisah.
  5. Kurikulum fragmented telah dipakai berabad-abad lamanya dan sudah menjadi tradisi.
  6. Kurikulum fragmented lebih memudahkan guru. Sistem perkuliahan di perguruan tinggi menggunakan kurikulum ini sehingga guru cenderung nyaman apabila mengajar ilmu pengetahuan yang sudah dikuasai sebelumnya.
  7. Kurikulum fragmented mudah diubah. Perubahan kurikulum dicapai dengan cara menambah atau mengurangi jumlah, isi, atau jenis matapelajaran sesuai dengan permintaan zaman.
  8. Organisasi kurikulum yang sistematis seperti yang dimiliki oleh subject-curriculumesensial untuk menafsirkan pengalaman. Organisasi tersebut menghemat waktu dan tenaga (Nasution, 2003: 181).

Berdasarkan uraian di atas, model fragmented menjaga agar suatu mata pelajaran terjaga keaslian dan kemurniannya tidak tercampuri dengan mata pelajaran yang lainnya. Oleh karena itu model fragmented menyiapkan seorang guru yang pakar atau ahli di bidang mata pelajaran yang diajarkan dan mampu mengajarkan, menggali, dan memahami materi tersebut secara luas dan mendalam. Keuntungan di atas juga memberi pengaruh besar sehingga model kurikulum  fragmented  banyak digunakan dan bertahan dalam waktu yang sangat lama.


Kekurangan Kurikulum Model Fragmented

Meskipun kurikulum fragmented umum digunakan dimanapun serta telah bertahan bertahun-tahun, namun adapula kelemahan yang menyebabkan kerugian dalam penggunaan model kurikulum ini dilihat dari segi pendidikan modern.

Kekurangan yang sangat menonjol dalam model fragmented tidak adanya penjelasan dalam keterkaitan konsep antar matapelajaran karena masing-masing matapelajaran seolah-olah terpisah satu sama lain. Selain itu, menyisakan beban kepada peserta didik untuk mengerahkan sumber dayanya sendiri dalam hal membuat koneksi dan mengintegrasikan konsep serupa (Fogarty, 1991: 6). Oleh karena itu, seakan terjadi konsep ganda dalam pembahasan konsep yang sama dilihat dari dua matapelajaran.

Keterangan di atas selaras dengan pendapat Nasution (2003: 185), bahwa kurikulum model fragmented atau separate-subject memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Kurikulum fragmented memberikan mata pelajaran yang terpisah (tidak berhubungan satu sama lain). Hal ini bertentangan dengan situasi kehidupan nyata yang saling berhubungan satu sama lain.
  2. Kurikulum fragmented tidak memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam praktiknya, kurikulum fragmented bertujuan menyampaikan sejumlah pengetahuan yang terdapat dalam buku-buku pelajaran yang ditentukan. Seringkali bahan pelajaran tersebut tidak berhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya.
  3. Kurikulum fragmented menyampaikan pengalaman umat manusia yang lampau dalam bentuk yang sistematis dan logis.
  4. Tujuan kurikulum fragmented terlampau terbatas. Kurikulum fragmented kurang memperhatikan pertumbuhan jasmaniah, perkembangan sosial, dan emosional karena memusatkan tujuannya pada perkembangan intelektual dengan kurang memperhatikan situasi-situasi nyata yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan.
  5. Kurikulum fragmented kurang mengembangkan kemampuan berpikir karena mengutamakan penguasaapengetahuan dengan jalan ulangan dan hafalan, serta kurang mengajak peserta didik untuk berpikir sendiri.
  6. Kurikulum fragmented cenderung menjadi statis dan ketinggalan zaman. Bahan pelajaran dalam kurikulum ini terutama didasarkan pada pengetahuan yang tercantum dalam buku. Adakalanya buku yang digunakan dari tahun ketahun tidak ada perubahan.

2.4 Cara Penerapan Model Pembelajaran Fragmented Dalam Pembelajaran

Menurut Fogarty (1991:6) model fragmented sangat cocok diterapkan pada tahap penjurusan mata pelajaran misalnya diterapkan pada tingkat Universitas ataupun Sekolah Menengah Atas yang dalam proses pembelajarannya terdapat penjurusan/pemisahan mata pelajaran. Akan tetapi di Sekolah Dasar juga dapat diterapkan baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi yaitu di kelas. Tergantung bagaimana guru bisa mengemas pembelajaran sebaik mungkin, agar siswa bisa lebih bermakna dalam mengikuti pembelajaran. 
Sebagai contoh penerapan, berikut ini tentang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar dengan menggunakan pembelajaran terpadu model fragmented. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan berbahasa meliputi kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara, menulis, dan apresiasi sastra. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan kelima kemampuan tersebut dapat meningkat baik secara lisan maupun tertulis. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berbahasa siswa diperlukan berbagai usaha, strategi maupun metode yang inovatif dan kreatif sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia tidak menjadi pembelajaran yang membosankan bagi siswa. Dengan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan diharapkan siswa dapat belajar mandiri dan merasa bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuannya sendiri tanpa ada paksaan dari guru. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru harus berusaha untuk membuat rencana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, potensi, sarana dan prasarana yang tersedia. 
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kelima aspek kemampuan berbahasa tersebut harus diberikan secara menyeluruh dan terencana, sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan dan menguasai kelima aspek tersebut baik secara lisan maupun tulis dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Namun dalam pembelajaran model Fragmented ini kelima aspek dalam keterampilan berbahasa di penggal-penggal dalam waktu yang berbeda. Hal itu dimaksudkan agar siswa bisa menguasai suatu pembelajaran secara mendalam. Model Fragmented ini dalam pemenggalannya bisa disampaikan dalam waktu yang berbeda atau juga penggunaan guru yang berbeda. 
















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembelajaran  terpadu  dapat  dipandang  sebagai  suatu  pendekatan  dalam merancang  bentuk  aktivitas  belajar-mengajar. Secara  struktur  sama dengan program satuan pembelajaran untuk satu pokok bahasan/ materi pokok dalam silabus, hanya muatan materinya dan konteksnya berbeda, yaitu berasal dari beberapa pokok bahasan  untuk satu mata pelajaran  atau bahkan  antar pokok bahasan dari dua atau lebih mata pelajaran. Sesuai dengan Fogarty yang menyatakan kesepuluh model dalam pembelajaran terpadu, tentunya masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurang dalam implementasi dilapangan.
Model fragmented merupakan pembelajaran konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.Seperti model fragmented dengan semua kelebihan dan kelemahannya, semua dapat dimaksimalkan dengan kreatifitas dan inovasi guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga meminimalkan semua kelemahan yang ada pada masing-masing model terutama pada model fragmented.










DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum: Teori & Praktek. Jogyakarta: AR-RUZZ Media.
Dakir. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.
Fogarty, Robin. 1991. How to Integrate the Curricula. Illions: IRI/Skylight Publishing, Inc.
Hamalik,O. 2013. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
PGSD A3 UMSIDA,Model fragmented 2016 http://pgsda3umsida.blogspot.com/2016/03/model-fragmented.html diakses pada 03 september 2019
UKNOWN,model fragmented 2017 http://yolawredha2796.blogspot.com/2017/04/model-fragmented.html diakses pada 03 september 2019


Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Konsep Geografi

   10 Konsep Geografi  1. Lokasi    - Lokasi adalah posisi suatu tempat di permukaan bumi yang dapat diidentifikasi menggunakan koordinat geografis atau ciri-ciri fisiknya.    - Contoh: Jakarta terletak di sebelah barat daya Pulau Jawa. 2. Ruang    - Ruang geografis adalah ruang yang dihuni oleh manusia dan memiliki karakteristik fisik serta sosial yang berbeda-beda.    - Contoh: Ruang geografis Indonesia mencakup beragam fitur alam seperti gunung, sungai, dan hutan, serta berbagai kegiatan manusia seperti pertanian dan industri. 3. Interaksi Manusia-Lingkungan    - Interaksi manusia-lingkungan merujuk pada hubungan kompleks antara manusia dan lingkungan tempat mereka tinggal.    - Contoh: Pertanian yang intensif dapat menyebabkan degradasi tanah dan pencemaran air. 4. Distribusi    - Distribusi merujuk pada pola sebaran fenomena fisik dan sosial di permukaan bumi.    - Contoh: Distribusi po...

Sejarah Perkembangan Sosiologi

 Sejarah Perkembangan Sosiologi Sebelum kemunculannya, Sosiologi masih berupa ilmu yang menjadi pemikiran para ilmuwan. Mereka memikirkan cara-cara yang bisa dilakukan agar ilmu pengetahuan mampu mengakomodasi masyarakat dan juga menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi. Latar belakang yang akhirnya menjadi tujuan utama Sosiologi bisa dibentuk adalah agar bisa mengetahui pola perilaku masyarakat sehingga mampu mewujudkan interaksi masyarakat. Hal tersebut juga selaras dengan pengertian Sosiologi yang mengatakan jika ilmunya mengatur tentang kehidupan masyarakat. Istilah Sosiologi ini pertama kali diperkenalkan oleh August Comte yang kemudian dikenal sebagai bapak Sosiologi dunia. August Comte mengatakan jika Sosiologi merupakan ilmu yang menggunakan masyarakat sebagai objeknya. Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun 1842 melalui karya Auguste Comte yang berjudul Cours de Philosophie Positive. Sebenarnya, sebelum August Comte menggagas tentang Sosiologi, Ibnu Khaldun yang mer...